Menurut sejarah,Merga Sembiring Sebagian berasal dari India. Dimana mempunyai ciri ciri sebagai berikut : badan besar, kulit gelap, hidung besar dan lebar, dan bersuara besar.sedangkan sebagian lagi berasal dari Kuala Ayer Batu, kemudian pindah ke Pagaruyung terus ke Bangko di Jambi lalu dibagi pula menjadi dua kelompok besar, yaitu si man biang dan si la man biang.
Asal mula pengelompokan merga sembiring si man biang dan si la man biang tidak terlepas dari kisah pelarian Sembiring dari India,setelah menipu Raja Aceh yaitu dengan mempersembahkan seekor gajah putih padahal sesungguhnya adalah seekor kerbau yang dicat dengan tepung beras. Namun, pada saat mempersembahkannya hujan turun sehingga tepung beras yang melumuri kerbau tersebut luntur sehingga ia harus melarikan diri.Dalam pelariannya ia menemukan jalan buntu dan satu-satunya jalan hanya menyeberangi sungai. Sembiring Keling tersebut tidak dapat berenang sehingga ia bersumpah siapapun yang dapat menolongnya akan diberi imbalan yang sesuai.
Ternyata ada seekor anjing yang menolongnya sehingga ia selamat sampai ke seberang dan dapat meloloskan diri dari kejaran pasukan Raja Aceh. Setelah diselamatkan oleh anjing ia akhirnya bersumpah bahwa ia, saudara-saudara dan keturunannya tidak akan memakan anjing sampai kapanpun.
Akibat dari sumpahnya akhirnya semua Marga Sembiring yang berasal dari India Belakang beserta keturunannya ikut menanggung akibatnya sampai saat ini, yaitu apabila ada keturunan Sembiring Simantangken Biang yang memakan anjing maka akan mengalami gatal-gatal di tubuhnya.kisah ini yang mengawali Sembiring si la man biang yang berasal dari India.
Sembiring Si la man biang juga kerap dikatakan Sembiring Singombak karena pada dasarnya mereka penganut ajaran Pemena (Senata Dharma/Hindu), sehingga jika meninggal dunia jasadnya dibakar dan di “OMBAKEN (hanyutkan)” dengan menggunakan guci diatas sebuah perahu kecil. Menurut cerita, dulunya dilakukan di “Lau Biang (Sungai Wampu).
Sedangkan Sembiring si man biang atau si la ngombak berbanding terbalik dengan yang dilakukan oleh sembiring yang berasal dari India.
Beberapa merga sembiring bisa sepengambilan dimana menurut cerita, pada jaman dahulu ketika merga yang lain selain sembiring pada masyarakat karo melihat sembiring mergana yang melakukan ritual ngombakken abu jenazah setelah dibakar terlebih dahulu merasa ketakutan dan menyebabkan Sembiring di jauhi dan tiada yang mau melakukan perkawinan pada merga sembiring, sehingga seluruh merga sembiring melakukan Pertemuan ( runggu ), hasil dari pada pertemuan atau runggu tersebut ialah, Merga sembiring dapat melakukan perkawinan dengan sesama merga sembiring dengan syarat : Simantangken ( Si la man biang ) dengan Si la ngombak ( si man biang ) sedangkan diluar pada itu tidak di perkenankan.
Adapun pembagian Sembiring si man biang dan Sembiring Si la man biang adalah sebagai berikut :
Sembiring Si man biang ( si la ngombak )
- Sembiring Kembaren
- Sembiring Keloko
- Sembiring Sinulaki, dan
- Sembiring Sinupayung
Sembiring Si Mantangken Biang ( Si Ngombak )
- Brahmana
- Meliala
- Muham
- Maha
- Pandia
- Pelawi
- Depari
- Colia
- Tekang
- Gurukinayan
- Bunuaji
- Keling
- Busuk
- Sinukapur
Beru Sembiring berjiwa penyabar. Walau banyak yang tidak menyenangi dirinya dengan sabar dia akan menerimanya. Cenderung sebagai penguasa rumah tangga. Sehingga rumah tangga berada dibawah kendalinya. walaupun demikian, orang yang mengawini beru sembiring di ketahui akan memperoleh kemakmuran melebihi yang di ingin kan .
No comments:
Post a Comment